Ipotnews - Sektor perbankan tetap menjadi pilihan utama sebagai proxy pemulihan ekonomi di Indonesia, sehingga ETF yang memiliki saham sektor perbankan yang tinggi dapat menjadi pilihan utama investor.
"Beberapa nama ETF yang dapat dipilih antara lain adalah

XISR

(Premier ETF SriKehati),

XBNI

(BNI-AM Nusantara MSCI Indonesia),

XIML

(Premier ETF MSCI Indonesia Large Cap) dan

XBIG

(ETF BNP Paribas IDX Growth 30)," papar ETF Desk Indo Premier Sekuritas dalam catatannya pagi ini, Senin (22/4).
Global Market Wrap
Wall Street tutup bervariasi dengan aksi jual di sektor teknologi jelang rilis laporan keuangan.
DJI - 37,986 (+0.56%)
S&P500 - 4,967 (-0.88%)
NASDAQ - 17,037 (-2.05%)
SSEC - 3,064 (-0.01)
EIDO - 20.78 (-0.58%)
Indo 10Y Yield - 7.138 (+3.30%)
USD-IDR - 16,218 (+0.01%)
Minggu ini beberapa sentimen antara lain Eskalasi geopolitik antara Iran - Israel juga dari domestik, menunggu keputusan MK atas gugatan Pilpres 2024 dan kinerja keuangan 1Q24. Sementara fokus perhatian pasar selanjutnya akan berada pada RDG Bank Indonesia untuk menentukan suku bunga kebijakan BI7DRR, Rabu (24/04). Kejatuhan -5.07% YTD ke level Rp16,250/dollar karena penguatan USD membuat resiko kenaikan suku bunga kembali meningkat.
Banks: Kami melihat terjadinya koreksi di 4 saham bank besar bersifat sementara karena 1.) Angka 2M24 yang lemah, 2.) Pelemahan IDR, 3.) Ekspektasi suku bunga tinggi. Kami melihat hal ini sebelumnya sudah pernah terjadi di 2019 sewaktu tahun politik dan rupiah yang terdepresiasi. Kami menunggu rilis angka 1Q24 dan mempertahankan Overweight di sektor bank.

MEDC

: Menyelesaikan divestasi seluruh kepemilikan sahamnya di Ophir Vietnam Block 12W B.V. ( OVBV ) kepada Bitexco Energy Company Limited.

MEDC

juga berencana untuk melakukan aksi buyback 100mn lembar saham dengan menyiapkan dana sebesar Rp200bn.

SSIA

: Beredar rumor bahwa group Djarum berminat untuk melakukan akuisisi saham

SSIA

, meski begitu baik pihak

SSIA

& Djarum belum memberikan konfirmasi terhadap rumor ini.

Sumber : admin